Logo Bloomberg Technoz

BNP telah mempersulit akses terhadap pembiayaan bagi klien dengan jejak karbon yang besar, karena BNP menghadapi lingkungan peraturan dan aktivis yang makin ketat.

Bank tersebut masih menjadi sasaran gugatan penting oleh organisasi nirlaba, yang menuduh mereka tidak memenuhi kewajiban lingkungannya berdasarkan hukum Prancis.

“BNP Paribas mengingatkan bahwa sejak 2020, pihaknya telah berkomitmen pada jalan keluar sepenuhnya dari pembiayaan seluruh rantai nilai perusahaan yang terkait dengan batubara termal pada 2030 di Eropa dan negara-negara OECD, dan pada 2040 di negara-negara lain. dunia,” kata bank tersebut.

Pada saat yang sama, BNP telah melampaui rekan-rekannya dalam menjadi penyedia obligasi terbesar untuk proyek-proyek ramah lingkungan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Perkembangan ini bertepatan dengan persyaratan baru di Eropa. Bank Sentral Eropa (ECB) telah memperingatkan sekitar 20 bank bahwa mereka akan mengenakan denda kecuali mereka mengatasi kekurangan dalam pengelolaan risiko iklim, Bloomberg melaporkan pada Rabu.

Bulan lalu, Otoritas Perbankan Eropa mengatakan akan merevisi kerangka kerja yang menetapkan persyaratan modal industri untuk memasukkan ESG dengan lebih baik, dan memperingatkan pemberi pinjaman bahwa mereka perlu menyesuaikan penilaian risiko yang mereka lakukan terhadap klien mereka.

Pengumuman BNP ini muncul ketika para aktivis perubahan iklim makin menyebut dan mempermalukan perusahaan-perusahaan keuangan yang mendukung ekspansi industri bahan bakar fosil.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Kamis oleh organisasi nirlaba Prancis, Reclaim Finance, mengatakan bahwa sejak 2016, setelah perjanjian iklim Paris ditandatangani, bank-bank terbesar di dunia telah menyediakan dana sebesar US$557 miliar kepada 50 pengembang terbesar di sektor batu bara metalurgi.

(bbn)

No more pages