Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, SKK Migas juga melakukan metode enhanced oil recovery (EOR) atau metode perolehan minyak tahap lanjut dengan cara menambahkan energi berupa dari material atau fluida khusus yang tidak terdapat dalam reservoir minyak.

Beberapa teknik EOR yang digunakan, kata Nanang, berupa uap (steam plan), kimia (chemical), dan CO2.

Selain itu, SKK Migas juga melakukan kegiatan eksplorasi di beberapa tempat. Pertama, adalah di Geng North yang menghasilkan gas sampai 40 milimeter dan kondensat 5.000 barel.

“Ke depan kalau kita bisa kembangkan, selain kita bisa dapat gas, reaktivasi lagi, menambah kegiatan yang ada di LNG Bontang, juga kita adakan dapat liquidnya kondensat yang setara dengan minyak,” ujar Nanang.

“Masela juga sama. Itu juga hasil eksplorasi beberapa puluh tahun lalu ada terlambat,” lanjutnya. 

Kedua, eksplorasi juga dilakukan di Laut Andaman yang merupakan hasil temuan dari Harbour Energy.

“Berikutnya ada Mubadala melakukan pengeboran eksplorasi namanya layaran 1 nanti akan diikuti dengan pengeboran yang lain oleh Harbour. Mungkin tahun ini bisa diselesaikan 2 tahun depan mungkin ada 2 sumur lagi di Andaman sehingga kita bisa mendapat tambahan reserve gas dan kondensat,” tambahnya.

Ketiga, Nanang mengatakan, terdapat kemungkinan reaktivasi LNG Arun yang selama ini sudah dikonversi menjadi terminal penerima (receiving terminal).

“Kita juga sedang lakukan pengeboran migas nonkonvensional atau MNK, di Blok Rokan milik Pertamina Hulu Rokan [PHR]. Kita kerja sama dengan salah satu perusahaan yang besar di Amerika Serikat bidang nonkonvensional tadi, EOG. Mudah-mudahan dari hasil 1—2 sumur ke depan akan berikan dampak yang luar biasa,” pungkasnya.

(dov/wdh)

No more pages