Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini bergerak bervariasi pada awal perdagangan sesi 1, Senin (27/2/2023). Pergerakan pasar saham global jadi perhatian investor.
Pada menit awal perdagangan saham, IHSG bergerak di zona merah dengan pelemahan 0,03% ke level 6.854,71. Pada 15 menit berselang, IHSG berbalik arah pada posisi 6.860 atau naik tipis 35 poin (0,05%). Indeks LQ45 terpantau bergerak di zona hijau, dengan kenaikan 0,15 poin (0,02%) ke level 947,08.
IHSG pada perdagangan hari ini dengan bergerak di antara level 6.836 - 6.868,4. Nilai perdagangan pagi hari mencapai Rp 604 miliar dari 2,4 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Tercatat ada penguatan di 186 saham dan pelemahan di 168 saham. Sisanya 255 saham stagnan. Sementara kurs rupiah terpantau melemah 0.23% ke level Rp 15.227/US$.
Sektor saham kesehatan dan infrastruktur sementara ini jadi pemberat IHSG. Sektor saham barang baku, dan komoditas energi terpantau mengalami penguatan.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) akan menerbitkan saham baru melalui skema penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) II atau rights issue maksimal 1.836.414.082 lembar. Jumlah saham sekitar 17,45% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Hasil rights issue digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan BJBR dalam rangka ekspansi kredit. Jika pemegang saham tidak melaksanakan rights-nya maka kepemilikan akan terkena dilusi kepemilikan maksimum 14,86%.
Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Sedaya Finance, mencatat kenaikan pendapatan Rp 476 miliar menjadi Rp 6 triliun. Pembiayaan konsumen masih jadi motor kinerja perseroan, dengan angka Rp 4,9 triliun. Laba bersih Astra Sedaya Fiannce juga naik dari Rp 1,44 triliun menjadi Rp 1,92 triliun.
PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) listing perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Perseroan mencatatkan penurunan nilai saham 4 poin (4%) ke posisi Rp 96/saham dari harga pelaksanaan IPO Rp 100/saham. FUTR menawarkan saham kepada publik sebanyak 1,27 miliar lembar, setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan nilai nominal Rp10/saham.
Pada perdagangan Jumat pekan kemarin IHSG ditutup di zona hijau dengan menguat 0,25% atau naik 17,12 poin ke level 6.856,57. Sepanjang Februari, perdagangan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak datar atau sideways. Pekan lalu IHSG mengalami tekanan 0,57% dan berakhir pada posisi 6.856,5. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) Rp 303,21 miliar. Total pembelian oleh asing Rp 15,8 triliun, sementara penjualan mencapai Rp 15,5 triliun.
Pada perdagangan regional Asia, bursa saham diproyeksikan akan tertekan, berdasarkan data sementara ini indeks Straits Times Singapore -0,39% dan indeks Nikkei 225 -0,10%. Senada dengan indeks utama Dow Jones yang ditutup terkoreksi, dengan mencatatkan penurunan 336 poin, dengan minus 1,02%.
Saham perusahaan Microsoft Corp. jadi salah satu pemberat indeks, disusul oleh terkoreksinya saham Intel Corp., dan saham Apple Inc. yang masing-masing mencatatkan -1,84% dan -1,80%.
Mengutip dari Bloomberg News, rilis data ekonomi inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) Januari 2023 tercatat meningkat 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya, tertinggi sejak Agustus 2022. Secara tahunan, inflasi inti PCE ada di angka 4,7%. Data ini membuat para pelaku pasar kembali memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan. Kini puncak suku bunga acuan diperkirakan ada di level 5,4% tahun ini. Bulan lalu, puncaknya diproyeksi masih kurang dari 5%.
Dari sisi geopolitik, Amerika Serikat berencana mengenakan tarif bea masuk sebesar 200% terhadap impor aluminium dan produk-produk turunannya dari Rusia. Langkah ini bisa mempengaruhi rantai pasok industri manufaktur secara global.
Kabar regional, Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) memperkirakan suku bunga acuan akan naik lebih lanjut kedepannya. Hal ini membuat para ekonom dan para pelaku pasar menaikkan proyeksi resesi akan terjadi di Australia. Berdasarkan data saat ini, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat turun ke level yang dekat dengan resesi.

(fad/wep)