Sehingga, lanjut Prof Anton wolbachia ini tidak berbahaya untuk lingkungan. Malah akan membantu perkembangan nyamuk yang menghasilkan virus Dengue, yang menyebabkan DBD.
“Wolbachia bisa membuat nyamuk-nyamuk itu mandul sehingga kembang biak nyamuk aedes aegypti terhenti,” tambah Prof Anton.
Diberitakan sebelumnya, peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Gadjah Mada Prof. Dr. Adi Utarini, menegaskan bahwa teknologi Wolbachia merupakan pelengkap, bukan pengganti metode menghentikan penyebaran DBD. Wolbachia ini adalah cara untuk melawan virus dengue yang ada dalam tubuh nyamuk.
“... melengkapi upaya yang sudah dilakukan dalam program penanggulangan tinggi di Indonesia,” beber perempuan yang karib disapa Prof Uut ini dalam media briefing virtual, Senin (20/11/2023).
(spt)