Bloomberg News
Bloomberg, China akan menerima kunjungan presiden Republik Belarus pekan ini, yang merupakan sekutu dari Rusia.
Menurut Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (26/02/2023), Presiden Belarus Alexander Lukashenko berkunjung atas undangan Presiden China Xi Jinping. Kunjungan selama tiga hari itu akan dimulai pada Selasa (28/02/2023).
Ketegangan membara antara Amerika Serikat (AS) dan China menyusul kekhawatiran Washington bahwa Beijing dapat membantu mempersenjatai pasukan Rusia dalam invasi ke Ukraina. Presiden AS Joe Biden mengatakan China mungkin tidak akan memberikan bantuan yang signifikan kepada Rusia dalam bentuk senjata, tetapi memperingatkan tindakan semacam itu akan ditanggapi oleh AS.
China belum lama ini menyerukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina dalam 12 poin proposal untuk mengakhiri perang tersebut.
Beberapa hari sebelum mengeluarkan proposal tersebut, penasihat negara China, Wang Yi, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dan menyebut hubungan antar negara "kokoh seperti gunung".
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pekan lalu bahwa ia berharap China akan mendukung Ukraina. Dia menyatakan optimisme bahwa China menganut prinsip integritas teritorial.
“Saya sangat percaya bahwa China tidak akan memasok senjata ke Federasi Rusia - bagi saya itu penting, bagi saya itu adalah poin nomor satu,” kata Zelenskiy. "Saya akan melakukan segalanya untuk mencegah hal ini."
Kunjungan Lukashenko akan fokus pada pemulihan ekonomi dan peningkatan lebih lanjut hubungan China-Belarus, demikian dilaporkan tabloid milik negara Global Times.
Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Belarus pada Jumat (24/02/2023), Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan China "menentang campur tangan eksternal dalam urusan internal Belarus dan sanksi sepihak ilegal terhadap negara."
Qin mengatakan hubungan antara China dan Belarus telah mengalami lompatan setelah Xi dan Lukashenko mengumumkan peningkatan hubungan bilateral menjadi “kemitraan strategis komprehensif” ketika keduanya bertemu di sela-sela KTT Samarkand pada September 2022. Hal ini menandai tingkat tertinggi kerja sama resmi China dengan negara lain.
(bbn)