“Yang pertama itu soal bagaimana SDM-nya, bagaimana program jangka panjangnya gitu loh. Jangan sampai buang-buang [anggaran], semua orang bilang ‘saya berani soal ngurusin [program]’, tetapi masa jabatannya cuma setahun dua tahun,” terang Alfons.
“Habis itu mulai dari nol lagi, diganti lagi panglimanya. Ini harusnya menjadi satu program nasional yang jangka menengah dan jangka panjang,” ucap dia.
Secara keseluruh Alfons menilai keamanan siber Indonesia masih sangat lemah. Padahal Indonesia merupakan negara keempat atau kelima pengguna internet paling besar di seluruh dunia.
“Tetapi kalau ngomong kekuatan cyber security-nya rasanya masih sangat lemah, jadi itu yang memang menjadi evaluasi kita,” pungkas dia.
Jenderal Agus Subiyanto yang telah resmi menjadi orang nomor satu di tubuh TNI sebelumnya memang mewacanakan pendirian Angkata Siber. Dapat tahapannya Agus akan membentuk kelompok kerja. Ide ini muncul saat melihat pasukan siber di beberapa negara mitra, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Singapura.
(ros/wep)
