Logo Bloomberg Technoz

PR yang Harus Dikerjakan Sebelum TNI Membentuk Angkatan Siber

Rosmayanti
23 November 2023 14:30

Pengiriman 39 prajurit TNI berangkat ke Sudan untuk mengevakuasi WNI yang ada di negara tersebut. (Rezha Haydan/Bloomberg Technoz)
Pengiriman 39 prajurit TNI berangkat ke Sudan untuk mengevakuasi WNI yang ada di negara tersebut. (Rezha Haydan/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber Vaksincom menerangkan sebelum membentuk Angkatan Siber, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto harus memperbaiki tujuan atau motivasinya terlebih dahulu dalam rangka peningkatan keamanan digital dalam negeri.

Menurut Alfons, wacana pembentukan Angkatan Siber sebagai matra keempat TNI seharusnya dilakukan sejak lama, meski Indonesia telah memiliki Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sebagai representasi lembaga negara. Namun demikian sebelum ide ini dieksekusi penting kiranya untuk memfokuskan diri pada perbaikan keamanan siber itu sendiri. Jangan hanya berfokus pada ketersediaan anggaran.

“Matra keempat memang harusnya sudah dari dulu-dulu dilakukan dan kan sebenarnya korelasinya bisa dengan adanya BSSN. Kesannya kalau BSSN dan lembaga terkait kan masalah budget, bukan masalah cyber army. Apa yang dilakukan di Indonesia sekarang bukan karena benar-benar untuk memperkuat cyber army, tetapi ya lebih ke ada budgetnya nih, enak nih, semuanya berlomba ke sana,” ujar Alfons kepada Bloomberg Technoz, Kamis (23/11/2023).

“Arahnya dulu dibenerin, jangan motivasinya untuk mendapatkan budget yang besar, sesudah mendapatkan budget yang besar itu sudah ya karena motivasi utamanya itu kan, tapi motivasi utamanya harusnya untuk mengembangkan dunia digital dan keamanan digital Indonesia,” bebernya.

Selain itu TNI disarankan bekerja dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Angkatan Siber, Alfons sepakat, adalah  program multiyears atau tidak menjadi program satu pemimpin namun dapat terus berjalan saat terjadi pergantian Panglima TNI.