2. Akomodasi di Arab Saudi
Hilman mengatakan, komponen akomodasi di Arab Saudi berkisar mulai dari SAR 5.741,76 atau Rp23,88 juta (asumsi kurs Rp4.160). Akomodasi ini diperuntukan bagi akomodasi (Mekkah SAR4.250, Madinah SAR1.373), dan cadangan akomodasi sebesar SAR2.800 di Mekkah, dan cadangan akomodasi di Madinah SAR5.600.
"Termasuk menutupi biaya komponen layanan kesehatan," ujar Hilman.
Angka ini turun Rp3,1 juta dari komponen pelayanan akomodasi Rp26,98 juta pada usulan sebelumnya. Dalam paparannya, Yaqut tidak menjelaskan rincian dari dana akomodasi secara lengkap, namun memastikan salah satunya termasuk hotel atau penginapan di Hotel Makkah dengan memperhatikan aspek kelayakan, kesehatan, keamanan, kenyamanan dan kemudahan akses ke Masjidil Haram.
3. Pelayanan Konsumsi
Dalam usulan terbaru, Hilman menjelaskan konsumsi Arab Saudi sebesar SAR1.665,16 atau Rp6.927.063,44 yang terdiri dari Konsumsi Mekkah, Madinah, Kedatangan dan Kepulangan dan Jemaah Haji Terpisah.
Angka ini turun Rp2,13 juta dari usulan sebelumnya Rp9.059.830,83. Dalam paparannya, Yaqut menjelaskan biaya konsumsi ini terdiri dari biaya 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah selama 28 hari, 1 kali makan saat kedatangan/kepulangan dan 16 kali di Armina.
4. Transportasi Arab Saudi
Hilman mengatakan transportasi Arab Saudi dalam usulan terbaru adalah sebesar SAR1.151,50 atau Rp4.790.234,95. Hilman tidak menjelaskan rincian dari komponen tersebut. Namun, angka ini turun Rp122 ribu dari usulan sebelumnya Rp4.913.116,60. Dalam usulan sebelumnya, Yaqut menjelaskan, biaya ini digunakan untuk melayani jemaah haji untuk transportasi antar kota perhajian, Masyair dan Shalawat.
5. Biaya Pelindungan di Arab Saudi
Dalam usulan terbaru, biaya pelindungan Arab Saudi adalah SAR33,57 atau Rp139.652,40. Angka ini turun Rp86 ribu dari usulan sebelumnya Rp226.491,68.
Perbedaan Komponen Biaya
Perlu diketahui, komponen biaya yang disampaikan dalam usulan terbaru Rp94,3 juta sedikit berbeda dengan usulan yang sebelumnya disampaikan Yaqut sebesar Rp105 juta. Sebab, Kementerian Agama lebih menjelaskan dengan rinci dalam usulan terbaru. Sehingga sulit untuk dilakukan perbandingan antara usulan sebelumnya dengan usulan terbaru.
Bila diperinci, berikut komponen biaya dalam usulan terbaru sebesar Rp94,3 juta
- Biaya Penerbangan Rp33,4 juta dari usulan sebelumnya Rp36 juta,
- Biaya hidup sebesar Rp3,2 juta.
- Akomodasi Arab Saudi Rp23,88 juta : terdiri dari akomodasi Mekkah, akomodasi Madinah, akomodasi cadangan Makkah, akomodasi cadangan Madinah, akomodasi Makkah (Selisih distribusi) dan layanan kesehatan kloter.
- Konsumsi Arab Saudi Rp6,92 juta : terdiri atas konsumsi Mekkah, konsumsi Madinah, konsumsi kedatangan dan kepulangan, dan konsumsi jemaah haji terpisah.
- Transportasi Arab Saudi Rp4,79 juta
- Masyair (pelayanan Armuzna) Rp17,75 juta
- Pelindungan Arab Saudi Rp139.652
- Dokumen Perjalanan di Arab Saudi Rp0
- Pembinaan Jemaah Haji di Arab Saudi Rp24.139
- Pelayanan Umum di Arab Saudi Rp100.292
- Pengelolaan BPIH di Arab Saudi Rp7.184
- Akomodasi di Embarkasi Rp125.832
- Konsumsi di Embarkasi Rp219.923
- Transportasi dalam negeri Rp0
- Pelindungan Dalam Negeri Rp55.468
- Pelayanan di Embarkasi atau Debarkasi Rp134.175
- Pelayanan Kemimigrasian Dalam Negeri Rp13.765
- Premi Asuransi dan Pelindungan Lainnya Rp175.000
- Dokumen Perjalanan Dalam Negeri Rp210.277
- Pembinaan Jemaah Haji di Tanah Air Rp940.936
- Pelayanan Umum di Dalam Negeri Rp774.477
- Pengelolaan BPIH Rp311.581
Di lain sisi, berikut komponen biaya dalam usulan lama sebesar Rp105 juta
- Biaya Penerbangan Rp36,01 juta
- Pelayanan akomodasi Rp26,98 juta
- Pelayanan konsumsi Rp9,05 juta
- Pelayanan transportasi Rp4,91 juta
- Pelayanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina Rp19,48 juta
- Perlindungan Rp226.000
- Pelayanan di embarkasi atau debarkasi Rp216.000
- Pelayanan di keimigrasian Rp45.000.
- Premi asuransi dan perlindungan lainnya Rp175.00
- Dokumen perjalanan Rp1,76 juta
- Biaya hidup Rp3,2 juta
- Pembinaan jemaah haji di Indonesia dan di Arab Saudi Rp1,23 juta
- Pengelolaan BPIH Rp319.000.
(dov/ain)