Pertemuan tersebut kemungkinan merupakan upaya untuk menunjukkan keseimbangan dalam lingkup anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (The Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), yang dikritik karena terlihat mendukung Rusia dalam perang yang telah berlangsung setahun ini.
“Kami menganggap ini bukti penting dukungan bagi negara kami, terutama pada hari-hari ini, di tengah satu tahun agresi Federasi Rusia,” kata Yermak. “Dialog ini dan pertemuan ini sangat penting bagi kami.”
Yermak mengatakan para pejabat Ukraina berdiskusi dengan Pangeran Faisal untuk menghormati aturan hukum internasional dan undang-undang PBB. “Sikap kami dalam hal ini selaras,” katanya.
Arab Saudi adalah salah satu dari 141 negara yang mendukung resolusi PBB yang menyerukan penarikan Moskow dari Ukraina.
Ukraina pun berharap pemerintah di Riyadh akan mendukung setidaknya beberapa item dalam rencana perdamaian yang disusun oleh Zelenskiy pada November, kata Yermak.
--Dengan asistensi Fahad Abuljadayel.
(bbn)