OPEC+ menjadwal ulang pertemuan menjadi akhir bulan ini. Masih ada beberapa negara Afrika seperti Angola dan Nigeria yang belum sepakat soal kuota produksi.
Kemudian perdagangan pada hari ini diperkirakan kurang semarak. Sebab, Amerika Serikat (AS) sedang libur merayakan Thanksgiving.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), minyak memang sedang bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,05. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang di posisi bearish.
Kemudian, indikator Stochastic RSI berada di 88,04. Sudah di atas 80, berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, harga Brent masih rawan terkoreksi. Target koreksi terdekat ada di US$ 80,9/barel.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 83,97/barel. Jika tertembus, maka akan membuka jalan bagi harga Brent untuk menuju US$ 92,97/barel.
Untuk WTI, nilai RSI ada di 42,28. Seperti halnya Brent, WTI juga masih bearish.
Sementara Stochastic RSI untuk WTI tercatat 82,94. Lagi-lagi masuk kategori overbought.
Target support terdekat ada di US$ 75,63/barel. Namun sepertinya ini adalah dasar, dan ketika tersentuh harga WTI berpeluang rebound.
Target resisten ada di US$ 77,97/barel yang menjadi realistis ketika titik US$ 76,86/barel sudah tertembus. Resisten selanjutnya adalah US$ 79,34-83,04/barel.
(aji)