Selain itu, lebih banyak bantuan akan disalurkan ke Gaza dari Mesir, yang menurut para pejabat Palestina dan PBB diperlukan untuk meringankan bencana kemanusiaan.
Gencatan senjata dan masa jeda diperkirakan bakal mulai pada Kamis pagi. Hal itu terjadi setelah dilakukan banding untuk pembebasan para tahanan di pengadilan.
Sementara itu pasar keuangan menunjukkan reaksi terhadap perjanjian yang ditandatangani beberapa hari lalu. Mata uang Shekel Israel terpantau mulai pulih dan harga emas stabil.
Para pebisnis juga agak optimistis bahwa Hizbullah dari Lebanon tidak akan ikut dalam perang di Gaza dan akan menahan diri. Hal ini akan berdampak positif terhadap aset emas dan minyak yang ada.
“Pasar akan fokus memperhatikan akan berapa lama pertempuran berlanjut setelah konflik kembali terjadi dan bagaimana Gaza ketika pertempuran selesai,” kata Ori Greenfeld, Kepala Strategi di Psagot Investment House yang berbasis di Tel Aviv.
"Pasar juga akan menunggu apakah akan lebih banyak kesepakatan untuk menangani penyanderaan."
Diketahui, Hamas sebelumnya ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Pada awalnya Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza. Sebaliknya. Israel akan membebaskan 150 perempuan dan warga Palestina di bawah usia 19 tahun dari penjara Israel. Disebutkan otoritas AS bahwa ada tiga orang AS di antara sandera yang meninggalkan Gaza.
Pada tahap kedua bisa ada potensi penghentian pertempuran diperpanjang satu hari untuk pembebasan setiap 10 sandera, demikian kata kantor PM Netanyahu. Pemerintahnya juga telah merilis daftar 300 warga Palestina yang bisa dibebaskan. Mayoritas mereka adalah orang-orang yang ditangkap sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Perang dimulai usai Hamas menyerang komunitas Israel selatan dari Gaza dan menewaskan sekitar 1.200 orang serta disebutkan menculik 240 orang. Israel lalu membalas dengan membombardir Gaza dan melancarkan serangan darat, dan telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Kesepakatan Penuh
Pembicaraan soal pembebasan sandera ini dimediasi oleh Qatar. Negara ini memang menjadi tuan rumah bagi beberapa pemimpin politik Hamas. Sementara itu Gedung Putih berjanji ikut memastikan kesepakatan jeda ini akan dilakukan. Demikian kata Presiden Joe Biden sembari tak mengabaikan kemungkinan ada gagal.
Jeda dan pembebasan sandera dilakukan seiring meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri serangan di Gaza. Wilayah Gaza kini porak-poranda akibat serangan udara yang kemudian dibarengi dengan adanya serangan darat.
(bbn)