Alex Gabriel Simon - Bloomberg News

Bloomberg, Raymond Ltd., salah satu produsen kain jas terbesar di dunia mengalami penurunan tujuh hari berturut-turut setelah pendiri yang juga miliarder asal India, Gautam Singhania berpisah dengan istrinya. Hal ini memicu ketidakpastian di kalangan investor. 

Saham ini turun 12% sejak 13 November ketika Singhania mengumumkan pemisahan dari Nawaz Singhania, istrinya selama 32 tahun dan anggota dewan Raymond, menghapus lebih dari US$180 juta (Rp12 triliun) dari nilai pasar. Saham tersebut turun sebanyak 4,4% pada hari Rabu, menuju penurunan terbesar sejak 25 Oktober.

The Economic Times melaporkan pada Senin malam, mengutip orang-orang yang mengetahui, bahwa Nawaz mencari 75% dari kekayaan US$1,4 miliar milik Singhania sebagai bagian dari penyelesaian. Seorang perwakilan dari Grup Raymond tidak segera merespons surel yang mencari komentar.

"Ketidakpastian seputar pemisahan ini memberikan beban pada saham. Tidak ada yang tahu jenis dampak apa yang akan dimilikinya terhadap perusahaan," kata Varun Singh, seorang analis di ICICI Securities Ltd. "Karena istri adalah anggota dewan, ini telah menjadi masalah tata kelola perusahaan."