Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg - Bursa saham Asia diperkirakan melemah hari ini. Aksi jual massal di bursa saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu jadi pemberat.
Sebagaimana diwartakan Bloomberg News, kontrak futures untuk indeks saham acuan di Australia, Jepang, dan Hong Kong melemah setelah Wall Street diterpa sell-off. Akhir pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing jatuh 1%, yang membuat 2 indeks tersebut membukukan koreksi mingguan terburuk sejak Desember 2022.
Indeks Nasdaq Golden Dragon, yang berisi emiten-emiten China, anjlok 3,9% pada akhir pekan lalu. Ini bisa menjadi pertanda akan terjadi tekanan jual di bursa saham Asia hari ini.
Investor menarik diri dari aset-aset berisiko karena rilis data ekonomi di AS. Pada Januari 2023, inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) tercatat 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Agustus 2022. Secara tahunan (year-on-year), inflasi inti PCE ada di 4,7%.