RBA mulai melakukan pengetatan pada Mei tahun lalu, 2 bulan setelah The Fed, karena laju kenaikan harga akibat kuatnya permintaan domestik. Bulan ini, Lowe dan sejawat menaikkan suku bunga acuan serta memberikan pesan bernada hawkish. Ini mengejutkan pasar, karena awalnya RBA dianggap akan menghentikan kenaikan suku bunga pada Desember 2023.
“Jarak antara pengendalian inflasi dan resesi semakin dekat. Langkah RBA sepanjang 2022 membuat jarak itu lebih dekat dari yang semestinya,” tegas Stephen Miller, Strategist di GSFM yang berbasis di Sydney.
RBA adalah salah satu bank sentral yang memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan menjadi 25 basis poin (bps), Oktober tahun lalu. Kala itu, The Fed masih menaikkan suku bunga 75 bps. Lowe ingin menjaga angka pengangguran yang berada di titik terendah dala 50 tahun terakhir, sementara pembukaan lapangan kerja mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.
Miller menyebut bahwa mungkin ada waktu untuk menaikkan suku bunga acuan, tetapi tidak sekarang. Sebab, angka pengangguran sedang naik dan lapangan kerja berkurang.
Saat ini, keyakinan konsumen di Australia turun ke level yang dekat dengan resesi. Di sisi lain, keyakinan konsumen di AS terbukti tetap kuat meski The Fed menaikkan suku bunga acuan hingga 425 bps, sementara RBA menaikkan 325 bps.
Survei akan keyakinan konsumen mulai “memberi konfirmasi berbagai anekdot dari pelaku usaha”, kata Andrew Canobi, Direktur Fixed Income Franklin Templeton Investment Australia yang berkedudukan di Melbourne.
Lowe masih berharap adanya soft landing, tetapi dalam saat yang sama menyebut ada kemungkinan “terlempar dari jalan itu” saat suku bunga terus meninggi. Para analis memperkirakan ekonomi Australia melambat signifikan tahun ini.
Para kreditur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di AS cenderung mengambil pinjaman tenor panjang yaitu 30 tahun, yang membuat mereka relatif aman dari risiko pengetatan moneter. Di Australia, kreditur KPR kebanyakan mengambil pinjaman dengan bunga mengambang sehingga akan disesuaikan setiap kali bank sentral menaikkan suku bunga acuan. Pasar perumahan Australia sudah mengalami penurunan seiring kenaikan suku bunga.
Selama pandemi Covid-19, suku bunga KPR di Australia berada di rekor terendah dalam 2-3 tahun. Namun data RBA mengindikasikan bahwa akan ada penyesuaian terhadap 23% dari KPR yang ada. Dalam beberapa kasus, bunga bisa naik lebih dari 2 kali lipat menjadi hampir 6%.
Eliza Owen, Kepala Riset CoreLogic Inc, melihat ada risiko di pasar properti. “Ujian yang sebenarnya akan terjadi 10 bulan mendatang,” ujarnya.