Sejak pagi tadi hingga siang hari, sebanyak 84,52 juta saham BREN ditransaksikan. Nilai transaksi mencapai Rp489 miliar dengan jumlah frekuensi mencapai 38.555 kali.
Meskipun sudah mengalami kontraksi yang begitu dalam, valuasi saham BREN masih tergolong sangat mahal.
“Dari sisi fundamental sendiri, valuasi saham BREN sangat mahal, dengan nilai Price to Earning Ratio (PER) mencapai 423,8 kali. Dan Price to Book Value (PBV) mencapai 190,7 kali,” papar Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Faturrahman kepada Bloomberg Technoz, Rabu (22/11/2023).
Terlebih, jika disandingkan dengan PER saham sejenis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang hanya 16,6 kali. Adapun PBV saham entitas usaha Pertamina ini masih di 1,5 kali.
Valuasi itu juga jauh melewati rata-rata peers di industri geothermal dunia yang hanya sekitar dua kali, berdasarkan data Bloomberg. Berikut rincian PBV perusahaan-perusahaan tersebut.
- Energy Absolute memiliki PBV 3,9 kali
- Ormat Technologies Inc. Memiliki PBV 1,7 kali
- Refrigeration Electrical ENG. memiliki PBV 1,4 kali
- Super Energy Corp. PCL. memiliki PBV 0,5 kali
Jika disandingkan juga dengan segmentasi Renewable Energy Equipment, saham BREN juga jauh lebih mahal. karena rata-rata PBV hanya sekitar satu kali. Emiten-emiten itu adalah sebagai berikut.
- Cesc Ltd. dengan PBV 1,2 kali
- Global Power Synergy Pcl. dengan PBV 1,2 kal
- Tenaga Nasional BHD. dengan PBV 0,9 kali
- Sichuan Energy Investment dengan PBV 0,5 kali
- Power Grid Co. of Bangladesh dengan PBV 0,3 kali
Pada level harga saat ini yang mahal, harga saham BREN juga sudah memasuki area overbought dan sedang bergerak mengarah ke tren negatif, seiring dengan tekanan jual yang tinggi. Dengan kata lain, saham BREN rawan terjadi tren Bearish yang terus berlanjut.
“Dari sisi teknikal, kita bisa melihat pada tanggal 21 kemarin BREN ditutup merah namun masih bertahan di MA-5 nya, pada hari ini BREN break down dari support MA-5 nya dan berpotensi membentuk pola Three Black Crows yang menandakan adanya reversal dan menuju Bearish,” jelas Fatur.
Dalam analisis teknikalnya, Fatur melanjutkan, dari indikator yang ada seperti stochastic, saham BREN sudah berada di area overbought dan bergerak ke arah negatif serta volume yang meningkat. Untuk support berikutnya saham BREN berpotensi menuju area MA-20 yaitu sekitar Rp4.930/saham.
"Support ke-1 pada level Rp5.300/saham, support ke-2 pada level Rp4.930/saham. Sementara resistance saham BREN pada level Rp6.200/saham, dan resistance ke-2 pada level Rp6.950/saham," pungkas Fatur.
(fad/roy)