Dengan demikian, total penemuan BBM bersubsidi yang diselewengkan mencapai 1,21 juta liter. Lalu, untuk tabung gas LPG 3kg sebanyak 118.504 tabung.
Berikut modus penyelewangan BBM bersubsidi:
1. Helicopter Mode Menggunakan Truk Modifikasi
- Menggunakan Truk yang sudah dimodifikasi;
- Penggandaan QR code dan pelat nomor kendaraan;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum operator SPBU.
2. Helicopter Mode Menggunakan Motor
- Menggunakan motor yang sudah dimodifikasi;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum operator SPBU.
3. Helicopter Mode Menggunakan Kendaraan Pribadi
- Menggunakan media mobil pribadi yang sudah dimodifikasi;
- Melakukan penggandaan QR code dan pelat nomor kendaraan;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum operator SPBU.
4. Illegal Unloading dari Mobil Tangki
- Truk tangki BBM Pertamina menurunkan BBM secara Ilegal;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum pengawas SPBU dan oknum internal perusahaan.
5. Helicopter Mode Menggunakan Bus Pariwisata/Truk Tronton
- Menggunakan media bus pariwisata/truk tronton yang sudah dimodifikasi;
- Melakukan penggandaan QR code dan pelat nomor kendaraan;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum operator SPBU.
6. Mode Pemalsuan Dokumen dari Pemerintah
- Oknum nelayan bekerja sama dengan oknum pemerintah desa;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum operator SPBU/SPBN.
Modus Penyelewengan LPG:
7. Illegal Unloading LPG dengan Metode Skidtank to Skidtank
- Kegiatan penurunan LPG secara illegal yang dilakukan oleh oknum AMT;
- Penggandaan segel bottom loader secara illegal;
- Indikasi kerja sama antara pelaku dengan oknum SPBE.
8. Illegal Unloading LPD dengan Metode Penyuntikan
- Penyuntikan isi gas LPG dari Tabung 3 kg (subsidi) ke Tabung 12 kg—50 kg (nonsubsidi);
- Indikasi kerja sama antara oknum pangkalan PSO dengan oknum pangkalan non-PSO
(ibn/wdh)
No more pages