Lemahnya minat terhadap China sangat kontras dengan sekitar tiga perempat perusahaan Jepang di India yang berharap memperluas bisnis mereka di sana. Sementara hampir 70% perusahaan Jepang di Brasil mengatakan mereka berencana meningkatkan kehadiran mereka. Menurut laporan JETRO, meningkatnya sentimen di negara-negara ini dapat dikaitkan dengan lonjakan permintaan mobil dan produk lainnya.
China memperlihatkan beberapa kekuatan di tengah data ekonomi yang bervariasi dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi krisis pasar properti terus memburuk, bahkan ketika para pembuat kebijakan berupaya meningkatkan perekonomian melalui upaya stimulus.
Perusahaan-perusahaan Jepang juga memiliki alasan geopolitik untuk berhati-hati dalam meningkatkan aktivitas bisnis di China. Ketegangan Amerika Serikat dan China terus berlanjut, juga perselisihan terkait wilayah, limbah nuklir, dan semikonduktor terus berlanjut antara Jepang dan negara tetangganya tersebut.
Namun, terdapat beberapa langkah terbaru untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Setelah Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Fumio Kishida bertemu pekan lalu, mereka sepakat untuk mencari solusi terkait sengketa air limbah Fukushima.
(bbn)
