Logo Bloomberg Technoz

“Secara garis besar kinerja dengan performa cemerlang di tahun 2022 adalah emiten perbankan,” tulisnya. Khusus dividen, Ajaib memprediksi dividend payout ratio dan dividend yield tetap menarik. “Kebijakan dividen tersebut tentunya menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham perbankan. Selain sektor perbankan, sektor energi juga diproyeksikan memiliki kinerja keuangan yang baik di tahun 2022,” jelasnya.

Awal minggu di Februari  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  tercatat positif 0,18% dan berada di level 6.911,7.  Investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) Rp 786,28 miliar. Asing bertransaksi dengan total pembelian Rp 20,48 triliun dengan penjualan Rp 19,69 triliun. Tiga emiten bank, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), jadi saham dengan nilai terbesar yang diperdagangkan di BEI.

Indeks pada minggu kedua berakhir dengan posisi melemah 0,45% dan berada pada posisi 6.880,3. Investor asing membukukan aksi beli bersih dengan nilai lebih besar, Rp 3,37 triliun, hasil pembelian senilai Rp 17,41 triliun dan penjualan Rp 14,14 triliun. Bank BRI, Bank Mandiri dan BCA masih tetap jadi juara saham-saham dengan nilai terbesar yang diperdagangkan.

Selang satu minggu selanjutnya, indeks utama pasar saham Indonesia mencatatkan hasil positif 0,22% dan berada di 6.895,7. Pada minggu tersebut investor asing menghasilkan aksi jual bersih (net sell) Rp 1,38 triliun. Asing melakukan pembelian sebanyak Rp 14,8 triliun dengan penjualan Rp 16,21 triliun. Tiga emiten dengan nilai terbesar yang diperdagangkan di BEI adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Bank BRI dan Bank BCA.

Pada minggu keempat, atau pekan ini IHSG tertekan 0,57%. Pergerakan berakhir pada posisi 6.856,5. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) Rp 303,21 miliar. Total pembelian oleh asing Rp 15,8 triliun, sementara penjualan mencapai Rp 15,5 triliun. Pada pekan ini pula PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) mencatatkan sahamnya di BEI. Anak usaha PT Pertamina (Persero) mampu mengumpulkan dana Rp 9,06 triliun, dan masuk lima besar emiten dengan nilai IPO terbesar di Indonesia.

(wep)

No more pages