Logo Bloomberg Technoz

Pengamat: Pasar Saham di Februari Sideways, Tetap Terjadi Tekanan

Whery Enggo Prayogi
26 February 2023 22:23

Suasana pencatatan saham perdana PT Pertamina Geothermal Energi Tbk.(Dok Rony Zakaria/Bloomberg)
Suasana pencatatan saham perdana PT Pertamina Geothermal Energi Tbk.(Dok Rony Zakaria/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jelang penutupan perdagangan bulan Februari, pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak datar atau sideways. Pasar terus mendapat tekanan sejak awal bulan hingga kini akibat sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) tak juga reda.

Menurut pengamat pasar modal Hans Kwee, pergerakan pasar saham sepanjang Februari tahun ini lebih disebabkan oleh faktor luar negeri, khususnya AS. Mayoritas pelaku masih percaya kebijakan bunga tinggi oleh The Fed masih belum berhenti. 

Data indeks harga konsumen atau Producer Price Index (PPI), lanjut Hans, menunjukkan kenaikan. Pada bagian lain angka pengangguran AS juga turun menjadi 3,4%.

“Kalau kita lihat Februari [bergerak] sideways, dan cenderung bukan dari kedua faktor ini yang membuat pasar cenderung harus tertekan turun,” ucap Hans di Jakarta, Minggu (26/2/2023). Meskipun tekanan pasar relatif mereda dalam beberapa hari terakhir karena musim laporan keuangan untuk tahun buku 2022.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam analisisnya menambahkan, laporan keuangan dan putusan pembagian dividen dari emiten, khususnya sektor perbankan, tengah dinantikan investor. Diketahui sekitar 12 emiten yang tercatat dalam Indeks LQ45 telah melaporkan kinerja keuangan tahunannya. Hasilnya bervariasi.