Selain itu, Anas juga memastikan insentif yang disiapkan untuk ASN yang pindah pada tahap pertama tentu akan berbeda dengan yang pindah pada tahap kedua.
“Jadi kami sedang membuat simulasi dengan seluruh kementerian/lembaga jika tahap pertama yang pindah 2.000 itu siapa saja yang pindah, jika tahap 2 ada 1.200 siapa aja yang pindah, dan seterusnya,” ujarnya.
Selain itu, insentif yang disiapkan juga berupa infrastruktur dasar seperti sekolah mulai dari TK hingga SMA untuk menunjang kehidupan ASN yang membawa anak ketika pindah ke IKN.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini mengatakan, insentif yang diberikan berupa kebutuhan untuk menjalankan tugas berdasarkan instansi masing-masing.
“Kemudian lembaga-lembaga yang dipilih memang adalah lembaga yang pada saat itu sangat dibutuhkan, artinya tidak seluruhnya langsung dipindahkan,” ujar Rini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah menyiapkan insentif dan sederet fasilitas untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jokowi menyebut selain pemberian rumah dinas, para ASN akan mendapatkan biaya pindah serta tunjangan kemahalan. Janji tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan di pembukaan rapat kerja nasional Korpri di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
"Sudah disiapkan insentif, kalau gak ada ini (insentif), alot pasti, tapi kalau ada insentif pasti beda. Diberikan rumah dinas, rumah tapak, maupun apartemen, biaya pindah juga diberikan. Untuk suami istri plus anak, ada tunjangan kemahalan, termasuk fasilitas-fasilitas lainnya," ungkap Jokowi.
(dov/lav)