Taufik juga mengatakan, perseroan pun tengah mengusulkan untuk membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) di sekitaran megaproyek kilang yang terletak di Jawa Timur itu.
Untuk menunjang hal itu maka diperlukan juga pembangunan ruas jalan tol ruas Tuban dan Rel Kereta Api dari Babat—Tuban, serta pelebaran jalan dan penguatan jembatan di ruas Gresik—Tuban untuk menunjang konstruksi ke depan.
"Pengusulan KEK Tuban saat ini sedang kami persiapan proposalnya, dan target approval KEK pada kuartal I-2024."
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah masih melanjutkan negosiasi dengan Pemerintah Rusia untuk mendapatkan kepastian kelanjutan investasi Rosneft Singapore Pte Ltd di proyek GRR Tuban. Dia memberi tenggat hingga awal tahun depan untuk Rusia memberikan keputusannya.
Kepastian investasi Rosneft itu memang sempat tersendat lantaran perusahaan migas asal Rusia mendapat sanksi dari negara-negara barat imbas invasi terhadap Ukraina sejak awal 2022, yang menyasar pada akses pendanaan, teknologi hingga jasa konstruksi kilang.
“Rosneft, tahu sendiri, sulit. Namun, saya sudah berbicara dengan Dubes Rusia untuk berkomunikasi dengan Rosneft. Masih bisa enggak? Kalau enggak, kita cari pengganti [investor di Kilang Tuban],” ujar Arifin awal November.
(ibn/wdh)