Kantor media pemerintah Hamas mengatakan hingga kini 6.800 orang dilaporkan hilang atau terjebak di bawah reruntuhan.
Israel mengatakan serangan Hamas yang mengawali konflik ini pada 7 Oktober lalu menewaskan lebih dari 1.200 orang, dengan sekitar 240 orang disandera pada awalnya sebelum beberapa dibebaskan.
Sebagai balasan, pasukan Israel menyerang Jalur Gaza utara bertubi-tubi bahkan ketika perundingan penyanderaan berlangsung.
Serangan balasan selama lebih dari enam minggu di Gaza ini menurut pihak berwenang sana telah menewaskan lebih dari 14.000 orang dan memicu krisis kemanusiaan.
Kesepakatan jeda perang ini terjadi di tengah tekanan internasional meningkat terhadap Israel untuk mengakhiri serangannya ke Gaza.
Pada tahap awal kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar, Hamas diperkirakan akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan di Gaza.
Hamas, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram tak lama setelah itu, mengatakan Israel telah setuju untuk membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sebagai imbalannya.
Pada tahap kedua, pembebasan setiap 10 sandera tambahan oleh Hamas akan memperpanjang jeda pertempuran satu hari, kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan semalam.
(bbn)