Alastair Marsh - Bloomberg News

Bloomberg, Sejumlah investor terbesar dari Barat mengucurkan dana gabungan US$11 triliun (sekitar Rp171,36 kuadriliun) untuk mendukung rencana reformasi industri pertambangan agar dapat memenuhi permintaan mineral dan logam yang terus meningkat demi kebutuhan transisi ramah lingkungan. 

Para Investor tersebut, yang mencakup California State Teachers’ Retirement System dan Legal & General Investment Management, termasuk di antara pihak pertama yang mendukung Komisi Investor Global untuk Pertambangan 2030, menurut sebuah pernyataan pada Rabu (22/11/2023).

Kelompok investor, yang dibentuk tahun ini dengan bantuan PBB itu, mengatakan tujuan mereka adalah untuk “mendefinisikan visi sektor pertambangan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan” dan memperkenalkan serangkaian standar global untuk industri yang mencakup isu-isu pekerja anak, serta risiko terhadap hilangnya keanekaragaman hayati.

Memperluas produksi kendaraan bertenaga angin, surya, dan listrik akan membutuhkan lebih banyak mineral dan logam dibandingkan dengan teknologi bertenaga pembakaran. Hal ini memaksa investor ESG untuk mengambil pandangan baru dan lebih kritis terhadap industri pertambangan, yang telah dikaitkan dengan daftar panjang dampak buruk lingkungan dan sosial dari pekerja anak dan kekerasan seksual hingga sungai yang dipenuhi lumpur beracun dan toksin merkuri.