Sementara itu, dari sisi makroekonomi, data Leading Economic Indicator AS yang di rilis oleh the Conference Board turun 0,8% di Oktober, sedikit lebih rendah dari estimasi dengan penurunan 0,7% dan memperpanjang penurunan menjadi 19 bulan berturut-turut.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, mereka (Pejabat The Fed) sepakat untuk "Melangkah dengan hati-hati" dalam menentukan pergerakan suku bunga acuan di masa depan dan mendasarkan pengetatan lebih lanjut pada kemajuan menuju target inflasi.
"Semua peserta sepakat bahwa komite berada dalam posisi untuk melangkah dengan hati-hati dan bahwa keputusan kebijakan pada setiap pertemuan akan terus didasarkan pada totalitas informasi yang masuk," menurut risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 31 Oktober–1 November yang dirilis di Washington, Rabu (22/11/2023) waktu setempat.
Pada September, pejabat The Fed sebelumnya memperkirakan bahwa suku bunga acuan akan naik seperempat poin lagi pada akhir tahun.
Dalam risalah tersebut, The Fed menyatakan bahwa kebijakan moneter ketat masih diperlukan mengingat tingkat inflasi yang masih berada di atas target The Fed di 2%.
The Fed mengistilahkan kondisi inflasi di AS dengan “Stubborn Inflation”. Akan tetapi, The Fed juga menegaskan petunjuk kemungkinan menahan suku bunga acuan di level 5,25%–5,5% dalam FOMC Desember 2023 mendatang.
(fad)