Bloomberg, Dewan direksi perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI memutuskan memecat CEO-nya sendiri, Sam Altman, yang berbuntut panjang. Mulai dari pertentangan dari investor, termasuk Microsoft, hingga muncul tekanan dari internal karyawan. Pemecatan didasari atas perbedaan pendapat terkait keamanan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Pada Jumat waktu AS kabar menyeruak, dan berkembang hingga terjadi perdenaan arah komersialisasi AI antara Sam Altman dengan para dewan. Juga perihal kecepatan pengembangan teknologi ini.

Keretakan hubungan di pucuk pimpinan OpenAI telah terdengar lama, dan keputusan dewan minggu lalu makin menegaskan kabar tersebut. Hal yang diduga pula menjadi pangkal alasan Elon Musk pergi tahun 2018 dari perusahaan, bahkan disusul kelompok karyawan tahun 2020, dan mendirikan Anthropic.

Pemecatan Altman langkah Brockman sangat mengejutkan. Hal ini juga membutakan para investor dan perusahaan startup di seluruh Silicon Valley, dan membuat industri teknologi yang paling menjanjikan ini berada dalam kondisi ketidakpastian.

Dengan kondisi ini Microsoft Corp, pendukung terbesar perusahaan startup ini dengan saham lebih dari US$10 miliar (sekitar Rp156 triliun), bekerja sama dengan para investor termasuk Thrive Capital dan Tiger Global Management untuk mengembalikan Altman ke perusahaan. Meski Microsoft telah menyiapkan posisi untuk Altman, dan salah satu pendiri OpenAI Greg Brockman untuk memimpin tim AI internal baru.