Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelar lelang perdana instrumen moneter baru Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) yang digelar oleh bank sentral hari ini mencatat animo besar dari pelaku pasar. Tawaran imbal hasil yang tinggi menarik ketertarikan investor melampaui nilai indikatif emisi yang direncanakan oleh Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan publikasi yang dilansir oleh BI, nilai bidding amount dalam lelang hari ini mencapai US$266,5 juta, sekitar Rp4,13 triliun, di mana tenor pendek yaitu 1 bulan menjadi favorit peserta lelang dengan mencatat nilai penawaran hingga US$193 juta. Sementara tenor lebih panjang yaitu 3 bulan mencatat penawaran US$73,5 juta. 

Dari nilai penawaran masuk yang tinggi itu, BI akhirnya memutuskan untuk memenangkan senilai US$236,5 juta, lebih tinggi ketimbang target indikatif bank sentral di angka US$200 juta. 

Animo yang besar dari pasar untuk lelang perdana sekuritas berdenominasi valas itu kemungkinan dipicu oleh pemberian imbal hasil yang tinggi oleh bank sentral.

Untuk tenor 1 bulan misalnya, BI memberikan rata-rata tertimbang yield di angka 5,44%. Sementara untuk tenor 3 bulan diberikan imbal hasil di angka 5,59%.