“Dengan tegas menyatakan tidak mendukung tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan. Sepenuhnya mendukung usaha perdamaian di dunia,” tulis Starbucks lewat laman resminya.
Manajemen Starbucks juga membantah tudingan terkait mantan CEO Starbucks, Howard Schultz yang memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel.
“Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden, dan CEO perusahaan, Howard Schultz tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan atau angkatan darat Israel dengan cara apapun. Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel atau angkatan darat Israel adalah tidak tepat,” ujar manajemen Starbucks.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan daftar produk dari perusahaan-perusahaan yang mendukung dan atau terafiliasi mendukung Israel. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangan resminya, Senin (20/11/2023).
Ia menjelaskan bahwa yang diharamkan oleh MUI dalam fatwanya bukanlah produknya, apalagi produk tersebut sudah mendapatkan sertifikat halal.
Namun, yang diharamkan oleh MUI dalam fatwanya adalah mendukung tindakan Israel yang biadab dan tidak perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Kita tahu dari berbagai sumber yang dapat dipercaya bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 11.000 rakyat Gaza, Palestina tewas dan sekitar 5.000 dari mereka adalah anak-anak,” papar Abbas.
Ia menyatakan bahwa agresi militer yang dilakukan Israel tidak benar karena selain bertentangan dengan ajaran agama, juga bertentangan dengan konstitusi Indonesia, "Di mana dalam pembukaan UUD 1945 di alinea pertama dikatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
“Oleh karena itu, jika ada perusahaan di negeri ini yang mendukung tindakan Israel, apakah itu milik Israel atau tidak, tapi mereka mendukung agresi dan penjajahan serta pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, sebagai warga bangsa yang baik dan patuh pada konstitusi, wajiblah hukumnya untuk mengingatkan mereka bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah tidak benar,” ujarnya.
(spt/ggq)