Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) dan Grow Investment Group termasuk di antara perusahaan yang memperkirakan mata uang China akan menguat setidaknya 0,6% dari sini melewati 7,1 per dolar AS dengan bunga acuan AS terlihat hampir mencapai puncak kenaikannya.
Penguatan tersebut dapat memberi PBOC ruang untuk mempertimbangkan langkah-langkah pelonggaran yang lebih agresif termasuk penurunan bunga acuan, menurut beberapa analis.
“Bagi saya, tampaknya mereka sedang melakukan pekerjaan persiapan menjelang penurunan bunga acuannya,” kata Kiyong Seong, kepala ahli strategi makro Asia di Societe Generale di Hong Kong, merujuk pada fixing PBOC yang lebih kuat.
PBOC telah menurunkan bunga acuannya dua kali pada tahun 2023 untuk membantu pertumbuhan ekonomi negara, tetapi ruang untuk pelonggaran lebih lanjut menjadi terbatas karena kekhawatiran atas pelemahan mata uang dan arus keluar modal.
Sebaliknya, PBOC telah fokus pada manajemen likuiditas sambil menggunakan berbagai alat termasuk nilai tukar referensi harian untuk mendukung yuan.
Momentum bullish dapat mendorong mata uang untuk menguat bahkan melampaui level 7 per dolar AS yang penting secara psikologis, menurut ahli strategi Bloomberg Intelligence Stephen Chiu.
Ia juga menyorot akan adanya permintaan musiman untuk yuan karena eksportir menjual dolar mereka yang dapat memberikan dukungan ke mata uang tersebut.
Penurunan dolar yang cepat juga menguntungkan yuan, serta untuk pasar negara berkembang lainnya.
Bloomberg Dollar Spot Index naik hampir 7% antara terendah Juli dan awal Oktober, karena para investor mempertimbangkan kemungkinan bunga acuan yang lebih tinggi untuk jangka panjang di AS.
Sejak itu, indeks telah menghapus sekitar setengah dari kenaikan itu karena perlambatan inflasi mendorong para investor untuk memperkirakan penurunan bunga acuan the Fed tahun depan.
Baik yuan onshore maupun offshore menguat pada Selasa melewati nilai tukar referensi harian bank sentral untuk pertama kalinya sejak Juli, masing-masing mencapai sekitar 7,13 per dolar AS. Beijing mengizinkan mata uang untuk diperdagangkan 2% di atas atau di bawah nilai referensi di pasar domestik.
(bbn)