Meski aliran dana asing sudah mulai ke luar dari pasar modal, tapi kinerja transaksi modal dan finansial masih cukup mumpuni menjelang akhir tahun ini.
Dia memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih akan menahan diri untuk menaikkan suku bunga acuan paling tidak sampai kuartal pertama tahun depan. Dengan demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung terjaga.
"Saya lihat sih buat rupiah maupun The Fed juga kelihatannya masih akan ditahan paling tidak sampai kuartal pertama tahun depan," kata David.
Dengan demikian, kinerja neraca pembayaran yang membaik akan membuat persepsi investor positif dan berdampak pada perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.
Sebelumnya, berdasarkan laporan tim riset Bloomberg Technoz, transaksi berjalan pada kuartal III 2023 membukukan defisit US$ 0,86 miliar atau setara 0,25% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Melandai dibandingkan defisit pada kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 2,21 miliar (0,63% PDB).
Pos terbesar penyumbang defisit transaksi berjalan adalah pendapatan primer, yang minus US$ 8,49 miliar. Masih defisit, tetapi membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus US$ 9,16 miliar.
“Penurunan defisit neraca pendapatan primer tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya pembayaran imbal hasil atas investasi asing,” sebut laporan BI.
Pembayaran imbal hasil atas investasi asing, lanjut laporan BI, tercatat US$ 10 miliar pada kuartal III-2023. Lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 10,8 miliar. Penurunan terjadi baik di investasi asing langsung (FDI) maupun portofolio.
Di sisi lain, pembayaran atas pendapatan investasi lainnya meningkat akibat kenaikan suku bunga global. Ini disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global yang kemudian mempengaruhi kepemilikan asing di instrumen surat utang domestik.
Kementerian Keuangan mencatat, kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) per akhir kuartal III-2023 adalah Rp 810,38 triliun. Turun dibandingkan akhir kuartal II-2023 yang senilai Rp 846,89 triliun.
Sementara pendapatan warga negara Indonesia atas investasi di luar negeri pada kuartal III-2023 adalah US$ 1,9 miliar. Relatif stabil dibandingkan kuartal sebelumnya.
(lav)