Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Yakin Neraca Pembayaran Indonesia Berangsur Pulih

Rosmayanti
21 November 2023 16:00

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kembali mengalami defisit pada kuartal III-2023. Transaksi berjalan (current account), yang merupakan fondasi dari nilai tukar rupiah, juga minus.

Pada Selasa (21/11/2023), Bank Indonesia (BI) melaporkan NPI pada kuartal III-2023 mengalami defisit US$ 1,46 miliar.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan kinerja neraca pembayaran nasional mengalami perbaikan. Meski defisit, tetapi jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus US$ 7,37 miliar.

"Jadi dari transaksi berjalan maupun transaksi modal finansialnya membaik," ujar David, Selasa (21/11/2023).

Menurut dia, neraca pembayaran mencerminkan resiliensi ekonomi nasional masih cukup baik. Hal ini terutama ditopang oleh neraca perdagangan yang masih stabil sampai September 2023.