Neraca Pembayaran Defisit, Ekonom Imbau BI Kerek Suku Bunga 2024
Dinda Decembria
21 November 2023 12:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kembali defisit pada kuartal III 2023. Transaksi berjalan (current account) serta transaksi modal dan finansial sama-sama minus.
Pada Selasa (21/11/2023), BI melaporkan NPI pada kuartal III-2023 mengalami defisit US$ 1,5 miliar. Meski defisit, tetapi jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus US$ 7,4 miliar.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seharusnya memberi ruang bagi bank sentral untuk bernapas sementara dan menahan level suku bunga acuan 6% November ini. Namun, dia menilai BI perlu menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut dia, fungsi reaktif BI menunjukkan sebagian besar kenaikan suku bunga dilakukan ketika rupiah sudah terlanjur melemah sekitar 1%-2% dalam perhitungan bulanan terhadap dolar AS, termasuk sebelum terjadi kejutan kenaikan bulan lalu.
"Meskipun penetapan suku bunga mencerminkan pandangan ke depan, kebijakan dengan kesenjangan moneter yang panjang, BI rate biasanya digunakan sebagai senjata reaktif yang dapat digunakan untuk merespons, bukan mencegah, ketika nilai tukar rupiah sudah melemah atau inflasi sudah melampaui target," papar Satria dalam hasil riset yang dirilis Selasa (21/11/2023).