Logo Bloomberg Technoz

Axios sebelumnya melaporkan, Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, setuju secara prinsip untuk membebaskan lebih dari 50 perempuan dan anak-anak. Sebagai imbalannya, Israel akan menghentikan serangan militer di waktu tertentu setiap hari dan membebaskan sejumlah warga Palestina dari penjara Israel.

Qatar, yang menjadi tuan rumah bagi beberapa pemimpin politik Hamas, membantu memediasi pembicaraan antara kelompok tersebut, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa, dan Israel.

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Jon Finer, mengatakan dalam wawancara pada hari Minggu dengan NBC bahwa pihak-pihak yang terlibat "lebih dekat dibandingkan sebelumnya, mungkin lebih dekat dibandingkan sejak awal proses ini, untuk menyelesaikan kesepakatan ini."

Meskipun pembicaraan tersebut berlangsung, pertempuran terus berlanjut.

Pasukan Israel terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas di Jalur Gaza utara. Militer Israel dan Shin Bet, layanan keamanan dalam negeri negara tersebut, mengatakan mereka membunuh tiga komandan Hamas. Sementara pesawat tempur membombardir lebih banyak bangunan dan situs yang digunakan oleh Hamas.

Serangan darat utama Israel menuju ke arah timur Kota Gaza, yang digambarkan oleh pihak militer sebagai "pusat gravitasi" Hamas. Pasukan Israel telah menguasai banyak bagian dari Rumah Sakit Shifa di kota itu dan pada akhir pekan menunjukkan video yang mereka klaim membuktikan bahwa Hamas memanfaatkan fasilitas tersebut dengan membangun pusat komando dan terowongan di bawahnya.

Peta konflik Hamas vs Israel. (Sumber: Bloomberg)

Meskipun Israel telah berkonsentrasi pada serangan udara dan serangan daratnya di utara Gaza, kini perhatiannya beralih ke selatan, menandakan kemungkinan pengiriman pasukan ke wilayah tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, Pasukan Pertahanan Israel telah menjatuhkan selebaran di Khan Younis, yang meminta penduduk untuk meninggalkan kota di selatan itu. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada Sabtu malam, mengatakan "semua pemimpin Hamas adalah orang mati berjalan" dan tidak mengesampingkan kemungkinan serangan darat di daerah tersebut.

"Kami mendekati akhir serangan kami di utara Gaza untuk mencabut infrastruktur Hamas dan akan beralih ke wilayah lain di Jalur Gaza," kata juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, kepada Bloomberg Radio pada hari Senin.

Israel telah mendesak warga sipil untuk mengungsi ke selatan Gaza sejak awal perang, yang pecah ketika militan Hamas menyerang selatan Israel bulan lalu. Sekitar 240 orang diyakini telah dijadikan sandera. Menurut kementerian kesehatan Israel, serangan balasan Israel telah menyebabkan lebih dari 13.000 kematian.

PBB mengatakan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang padat penduduk sangat buruk. Sekitar 2 juta penduduknya membutuhkan lebih banyak makanan dan obat-obatan. Israel, yang hampir memblokade wilayah tersebut secara total, telah mengizinkan lebih banyak bantuan dari Mesir dalam beberapa pekan terakhir. PBB menyatakan bahwa jumlahnya masih jauh dari cukup.

Pada hari Senin, delegasi Arab yang dipimpin oleh diplomat tinggi Arab Saudi mengunjungi China dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi. Mereka menyerukan de-eskalasi di Gaza untuk mengakhiri "bencana" di sana.

Risiko perang berubah menjadi konflik yang lebih luas di Timur Tengah kembali ditekankan pada hari Minggu ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman menyita sebuah kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki oleh seorang pengusaha Israel.

(bbn)

No more pages