Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Isu boikot produk yang dinilai mendukung Israel masih menjadi pehatian publik. Masyarakat kini pun mulai mencari produk alternatif yang dinilai lebih netral dengan gerakan tertentu, termasuk pilihan untuk minyak goreng.

Beberapa produk minyak goreng bisa menjadi pilihan, karena diproduksi di Indonesia. Beberapa merek ini bahkan dimiliki oleh konglomerat dalam negeri.

Filma misalnya. Minyak goreng ini diproduksi oleh PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR). Perusahaan ini adalah entitas Grup Sinar Mas milik Keluarga Widjaja.

Dilihat dari laman smart-tbk.com, sudah lebih dari 25 tahun produk Filma beredar di Indonesia dan pasar internasional untuk memenuhi kebutuhan jutaan keluarga akan minyak goreng dan bernutrisi.

Lalu ada Bimoli yang merupakan merek dagang minyak goreng Indonesia yang diproduksi oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perusahaan ini adalah kepanjangan tangan Grup Indofood milik Anthoni Salim di sektor perkebunan dan turunannya.

Selain Bimoli, PT Indofood juga mengeluarkan minyak sehat yang terbuat dari biji keledai yang bernama Happy Soya yang bisa menjadi alternatif untuk digunakan di dapur.

Ada juga merek Sania yang diproduksi oleh PT Bina Karya Prima. Minyak ini diproduksi Wilmar Group. Di Gresik, Wilmar Nabati Indonesia telah mengolah sawit mentah (CPO dan CPKO) menjadi aneka produk hilir seperti oleofood, oleokimia, biofuel, biolefin, hingga bioavtur yang merupakan bahan bakar mesin jet terbarukan.

Namun, sentimen itu sepertinya belum sampai ke pergerakan harga saham SIMP dan SMAR.

Saham SIMP hingga pukul 10.00 turun 2 poin atau setara 0,52% ke level Rp380/saham. Sedang SMAR turun 80 poin atau setara 2,01% ke level Rp3.900/saham.

(red)

No more pages