Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Bisa Lanjut Menguat Dekati Zona Rp15.300-an

Tim Riset Bloomberg Technoz
21 November 2023 07:45

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot hari ini, Selasa (21/11/2023) diprediksi masih akan melanjutkan penguatan disokong oleh sentimen eksternal yang masih memberi optimisme berakhirnya serial kenaikan bunga acuan Federal Reserve (The Fed).

Gelagat penguatan rupiah hari ini terlihat di pasar derivatif di mana kontrak Non Deliiverable Forward (NDF) rupiah baik satu bulan maupun satu pekan sama-sama bergerak di zona lebih kuat di Rp15.394-Rp15/407/US$ pada pukul 07:22 WIB.

Hari ini, pelaku pasar akan menghadapi dua jadwal lelang instrumen pendapatan tetap. Yakni, lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara dengan target indikatif Rp9 triliun. Ada enam seri sukuk negara yang akan ditawarkan di pasar primer hari ini.

Selain itu, bila tidak ada aral melintang, Bank Indonesia (BI) juga dijadwalkan menggelar lelang perdana Sertifikat Valas BI (SVBI) dan Sukuk Valas BI (SuVBI). Dua instrumen jangka pendek itu menjadi amunisi tambahan bank sentral dalam menggenjot daya tahan rupiah menghadapi tekanan ketidakpastian global.

Berkaca dari tren arus masuk modal asing yang mulai meningkat pekan lalu, serta lelang Sertifikat Rupiah BI (SRBI) yang diserbu hingga lebih dari Rp20 triliun pekan lalu, ada peluang lelang perdana SVBI dan SuVBI hari ini akan laris juga membetot minat pelaku pasar. itu menjadi kabar baik bagi rupiah.