Untuk metode pembayaran menggunakan QRIS di Singapura, nilai tukar bergantung pada kurs ketika hari nasabah bertransaksi. Jadi, pembayaran akan terkonversi secara otomatis dari sumber dana yang digunakan ke nilai Dolar Singapura secara langsung saat transaksi.
Perry Warjiyo mengatakan QR antarnegara adalah sebuah warisan untuk menghubungkan masyarakat di kawasan, bisnis, ekonomi, perdagangan, dan investasi, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UKM).
"Bayangkan jika di masa depan keempat negara akan saling terkoneksi melalui sistem pembayaran lintas batas mulai dari QR sampai fast payment," ujar Perry dikutip dari unggahan di media sosial BI, Senin (20/11/2023).
Interkoneksi pembayaran QR antarnegara akan memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kedua negara, khususnya UKM, melalui bertambahnya jumlah konsumen baru. Inisiatif ini juga dianggap akan menguntungkan wisatawan kedua negara seiring kembali meningkatnya pariwisata pascapandemi.
Pada semester I 2023, terdapat 600.000 kedatangan dari Singapura ke Indonesia, dan 1,1 juta wisatawan dari Indonesia ke Singapura.
Bank sentral kedua negara juga sepakat mengimplementasikan kerangka kerja penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal (local currency settlement) pada 2024. Melalui kerangka kerja LCT ini, interkoneksi pembayaran QR antarnegara akan menggunakan kuotasi langsung nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
Kerangka ini akan memfasilitasi penyelesaian transaksi pembayaran lintas negara, termasuk pembayaran dengan QR, perdagangan, dan investasi antara Indonesia dan Singapura dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara.
Hal ini akan mendukung pelaku usaha dan pengguna lainnya untuk meminimalisir eksposur terhadap risiko nilai tukar dan meningkatkan efisiensi.
(lav)
