Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Gagal Lompat ke Rp15.300-an, Tapi Terkuat Kelima di Asia

Redaksi
20 November 2023 16:30

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berhasil menutup perdagangan hari pertama pekan ini di pasar spot dengan penguatan 0,31% ke kisaran Rp15.445/US$, Senin (20/11/2023) berkat tekanan sentimen arah bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang mereda.

Rupiah memulai perdagangan dengan penguatan meyakinkan hingga sempat menyentuh level terkuat hari ini di Rp15.393/US$ pada pukul 09:37 WIB. Akan tetapi, setelah itu laju penguatan rupiah melambat hingga akhirnya ditutup di level lebih lemah di Rp15.445/US$. 

Meski tak jadi kembali ke zona Rp15.300-an hari ini, penguatan rupiah sampai sore ini menjadi yang terlima terkuat di Asia. Mayoritas valuta Asia memang berhasil mengalahkan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini kecuali rupee India yang masih tertekan dengan pelemahan tipis 0,08%.

Rupiah memperoleh angin segar dari sentimen eksternal yang mempertebal optimisme pelaku pasar bahwa era kenaikan bunga acuan oleh The Fed telah berakhir. Itu membuat risk appetite pemodal global kembali bangkit menyasar aset-aset di pasar negara berkembang termasuk ke Indonesia.

Seperti yang terlihat pada pergerakan yield atau tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) hari ini yang mencetak rekor historis, di mana yield INDOGB-10 tahun terpangkas hingga 33,2 bps ke kisaran 6,59% sampai sore ini.