"Kenapa kita kemukakan netralitas? Karena sumpah. Ingat ya semua pejabat sumpah semua aparat selalu berbunyi, akan taat kepada UU dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan seadil-adilnya, itu semua diucapkan sama pejabat itu," sambungnya.
Sementara Ganjar menyinggung bahwa meski ada pihak yang berbeda pilihan, nilai persatuan bangsa harus tetap dijaga karena berada dalam satu negara.
"Terima kasih Pak JK, saya datang untuk bersilaturahmi dengan beliau, beliau orang tua kita, dan tentu banyak pengalaman. Tentu tadi kita mendapatkan banyak sekali masukan-masukan. Intinya, pemilu musti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa musti dijaga, saya mengapresiasi beliau," kata Ganjar.
Semangat mereka tetap sama soal netralitas ASN dan TNI-Polri kata dia sama demi mewujudkan pemilu yang adil sekalipun keduanya berada di kutub berbeda dalam Pilpred 2024.
"Rasa-rasanya pilihan pak JK akan berbeda dengan saya tapi kalau mau dukung saya juga boleh pak," tutup Ganjar berkelakar.
Pada Pilpres 2024, ada tiga pasangan capres-cawapres yang bersaing yakni paslon Anies-Muhaimin nomor urut 1, paslon Prabowo-Gibran nomor urut 2 dan paslon Ganjar-Mahfud nomor urut 3.
Sementara capres Anies Baswedan pada Jumat pekan lalu juga mengingatkan munculnya kekhawatiran pemilu curang yang makin kencang belakangan ini.
"Mengapa akhir-akhir ini kita bicara tentang jangan sampai ada kecurangan? Jangan sampai ada ketidakadilan? Jangan sampai ada manipulasi? Artinya ada suasana munculnya ketidakpercayaan hari ini," kata Anies dalam acara relawannya di Jakarta.
(prc/ezr)