Masyarakat Menengah Atas Dinilai Cenderung Tahan Konsumsi
Tara Marchelin
25 February 2023 11:07
Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Tahun 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023), Presiden Joko Widodo mengutarakan kekhawatirannya terhadap dana masyarakat yang tertahan di bank mencapai Rp 690 triliun tahun lalu. Menurutnya, hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat menahan pengeluaran untuk berbelanja.
"Itu ada belanja masyarakat di tahun 2022 belanja masyarakat yang ditahan itu ada di bank kita bisa mengecek pasti kenaikan tabungan masyarakat di bank di tahun 2022 itu ada angka Rp 690 triliun. Dana masyarakat yang ditahan dan tidak dibelanjakan artinya masyarakat ngerem tidak dibelanjakan," kata Presiden Jokowi.
Terkait hal ini, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual menilai tidak semua masyarakat menahan pengeluarannya. David menjelaskan masyarakat kelas menengah ke bawah justru cenderung lebih banyak melakukan konsumsi.
“Masyarakat menengah bawah, kecenderungannya, setelah mereka dapat uang, mereka keluarkan. Kecenderungan mereka untuk mengeluarkan uang lebih tinggi karena untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makanan, minuman, transportasi. Tidak terpikirkan untuk kebutuhan sekunder dan tersier,” kata David saat dihubungi Bloomberg Technoz pada Jumat (24/2/2023).
Sementara itu, kata David, masyarakat menengah atas cenderung menahan pengeluaran belanja mereka terutama dengan maraknya pemberitaan tentang resesi. “Mereka sangat peka terhadap kondisi ekonomi karena well-educated. Jadi, kalau ada berita tentang resesi, mereka pasti rem,” lanjutnya.