Colleen Goko dan Karl Lester M. Yap - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintahan di negara-negara Afrika sedang berebut dolar AS, situasi ini menjadi rintangan bagi para investor. Kekurangan pasokan dolar tersebut memaksa pemerintah melakukan praktik barter, dalam bentuk devaluasi mata uang, kontrol pertukaran lewat bank sentral dan bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Timur Tengah untuk menopang neraca keuangan mereka.

Para investor memberikan apresiasi kepada negara-negara di Afrika yang berupaya untuk meningkatkan likuiditas dolar yang telah membuahkan hasil. Namun, bagi negara yang gagal melakukan hal tersebut, para investor 'menghukum' mereka karena tidak bisa menjamin akses ke mata uang yang mereka butuhkan untuk berinvestasi dan memulangkan keuntungan, dan menghindari negara-negara yang tidak memiliki cadangan yang cukup untuk menutupi biaya impor atau pembayaran utang.

Alhasil mata uang negara-negara di Afrika tercatat berkinerja terburuk di dunia tahun ini, dengan sekitar selusin mata uang merosot setidaknya 15% terhadap dolar.

"Kepemilikan dolar adalah bagian dari proposisi nilai," kata Benedict Craven, manajer risiko negara di Economist Intelligence Unit.