Logo Bloomberg Technoz

Pasar Sudah Tenang, BI Mungkin Tak Perlu Naikkan Bunga Acuan

Ruisa Khoiriyah
20 November 2023 08:15

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan ketidakpastian global bersumber dari sentimen arah bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang terlihat mulai mengendur bisa memberi ruang lebih leluasa bagi Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan bunga acuan di level kini pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pekan pertengahan pekan ini.

Dewan Gubernur BI dijadwalkan akan menggelar RDG pada 22-23 November yang akan menentukan tingkat BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 24 ekonom mengungkapkan 20 di antaranya memperkirakan suku bunga acuan bertahan di 6%. Hanya ada 4 yang memprediksi BI menaikkan bunga acuan ke 6,25%.

Melihat perkembangan terakhir situasi global, BI sepertinya memang memiliki ruang lebih luas untuk mempertahankan bunga acuan alih-alih mengereknya lagi. Sinyal mempertahankan bunga acuan juga terlihat dari gelar lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pekan lalu.

Tingkat bunga diskonto SRBI tenor terpanjang yaitu 12 bulan terus melandai meski tidak terlalu banyak. Yakni dari semula sempat menembus 7,04%, kini makin turun ke kisaran 6,92%. Tingkat bunga SRBI saat ini dinilai sebagai cerminan arah bunga acuan dalam jangka pendek.

Selain sinyal yang sudah terlihat, ada sejumlah alasan yang bisa memperkuat BI menempuh kebijakan mempertahankan BI7DRR dalam pertemuan pekan ini.