Logo Bloomberg Technoz

Pekan ini, para pelaku pasar akan menanti hasil asesmen serta pengumuman bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Bank sentral dijadwalkan menggelar Rapat Dewan Gubernur pada 22-23 November nanti. 

Hasil konsensus 24 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan BI akan menahan bunga acuan di 6% setelah secara mengejutkan mengerek BI 7 Days Repo Rate sebanyak 25 bps bulan lalu. Hanya empat dari 24 ekonom yang memprediksi BI mungkin menaikkan bunga lagi pekan ini ke 6,25%.

Namun, dengan sirnanya probabilitas kenaikan bunga The Fed pada Desember juga Januari, serta peningkatan peluang dipertahankannya bunga acuan AS setidaknya sampai kuartal I-2023, tekanan pada rupiah akan secara signifikan berkurang. Itu memberi ruang lebih leluasa bagi BI untuk menahan bunga acuan. Langkah kenaikan BI7DRR bulan lalu lebih diarahkan untuk membantu meringankan tekanan pada rupiah.

Secara teknikal nilai rupiah masih berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini. Dengan target penguatan terdekat menuju Rp15.471-Rp15.425/US$. Level resistance selanjutnya berpotensi di level Rp15.400/US$.

Adapun secara tren jangka menengah, atau dalam sepekan, rupiah berpotensi membentuk tren Higher High, dengan terkonfirmasi mendekati indikator MA -100 nya, serta ada di trendline channel penguatan Rp15.386/US$, yang tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.

Apabila rupiah memberikan indikasi pelemahan, support terdekat dapat menuju Rp15.535/US$, sementara range gerak rupiah dalam tren turun di antara Rp15.550-Rp15.622/US$.

(rui)

No more pages