Akshay Chinchalkar dan Santosh Kumar - Bloomberg News
Bloomberg, Kantor Perdana Menteri India baru mulai turun tangan dalam upaya penyelamatan 41 pekerja yang terjebak di terowongan bawah tanah, Uttarakhand, Himalaya. Para pekerja tersebut sudah terkurung selama satu pekan atau sejak ambruknya sejumlah bagian terowongan pada Minggu (12/11/2023).
Sejumlah pejabat kementerian India kabarnya telah bertemu untuk mengkaji berbagai opsi penyelamatan para korban. Mereka juga tengah mencari cara untuk tetap memiliki akses untuk berkomunikasi dan mengirimkan pasokan logistik serta obat-obatan kepada pekerja yang terjebak.
Berdasarkan sebuah pernyataan resmi, Pemerintah India memutuskan untuk menghentikan upaya pemasangan pipa penghubung ke lokasi para korban. Hal ini diambil usai ditemukannya potensi terjadinya pergerakan tanah hingga memicu keruntuhan susulan pada terowongan tersebut.
"Upaya untuk memasang pipa untuk menyalurkan barang dihentikan karena ada kekhawatiran bahwa pergerakan tanah dapat membahayakan para pekerja, dan pihak berwenang perlu mengamankan struktur terlebih dahulu," menurut pernyataan tersebut.
Hingga saat ini, Angkatan Udara dan Angkatan Darat India telah membantu mengangkut peralatan yang diperlukan untuk operasi ini. Organisasi Jalan Perbatasan India juga sedang membangun sebuah jalan akses ke area di mana sebuah lubang vertikal akan dibor untuk membantu menyediakan pasokan bagi para pekerja yang terjebak.
Ketua Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami dan Menteri Uni Nitin Gadkari dijadwalkan untuk meninjau lokasi tersebut, hari ini (19/11/2023). Mereka akan menerima informasi terbaru tentang kondisi para korban dan perkembangan sejumlah opsi penyelamatan.
(bbn)