Bloomberg News

Bloomberg, PBB diizinkan berkunjung ke RS Al Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza. Mereka mengatakan rumah sakit tersebut merupakan "zona kematian" dan dalam kondisi "putus asa".

Berdasarkan siaran pers, anggota tim mengatakan melihat kuburan massal di dekat pintu masuk yang menampung sekitar 80 jenazah. Tim yang dipimpin oleh WHO tersebut diberi waktu satu jam di RS yang difasilitasi oleh militer Israel.

Meskipun mereka mengatakan Al Shifa "pada dasarnya" tidak lagi beroperasi sebagai rumah sakit, masih ada 291 pasien, termasuk 32 bayi dalam kondisi sangat kritis". WHO mengatakan, sebagian besar pasien menderita luka-luka akibat perang, seperti amputasi, luka bakar, hingga trauma tulang.

"WHO dan mitranya segera mengembangkan rencana untuk mengevakuasi pasien yang tersisa, staf, dan keluarga mereka," kata WHO.