Munir al-Barsh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan tentara Israel menelepon sekitar pukul 09.00 waktu setempat, dan memperingatkan bahwa semua orang yang keluar harus melambaikan sapu tangan putih dan berjalan dalam satu barisan untuk meninggalkan RS itu. Hal ini dilaporkan oleh Al Jazeera.
“Mereka dipermalukan oleh tentara di sepanjang jalan,” kata Al-Barsh.
Sekitar 450 pasien dievakuasi, sedangkan sekitar 120 pasien tetap berada di sana karena tidak bisa bergerak. Untuk membantu mereka, direktur rumah sakit, empat dokter lain, dan sekelompok kecil perawat tetap tinggal.
Mereka dijanjikan bahwa delegasi Perserserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan dikirim sekitar pukul 11:00 waktu setempat untuk mengurus mereka.
“Kami terpaksa pergi. Banyak pasien yang menggunakan kursi roda atau kasur lipat. Anggota keluarga terpaksa membawa sendiri anak-anak atau orang tua mereka yang terluka.
“Ini adalah pemandangan yang mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dokter tersebut.
(bbn)