Logo Bloomberg Technoz

Pelanggan korporat Alibaba juga beralih ke layanan cloud yang didukung oleh pemerintah. Namun, upaya terakhir tersebut dipersulit oleh pembatasan AS terhadap cip kecerdasan buatan, (AI) yang dibutuhkan oleh layanan cloud untuk menggerakkan data center dan komputasi kelas atas. 

Alibaba bersama  Tencent Holdings Ltd. mengakui kesulitan akibat kebijakan perang teknologi AS - China, lewat pembatasan produk AS yang diumumkan bulan lalu.

Harga Alibaba drop usai keputusn pembatalan spin off cloud. (Dok: Bloomberg)

Upaya pemerintahan Biden untuk mencegah pemerintah China mendapatkan cip mutakhir untuk aplikasi militer kini memengaruhi sektor swasta negara itu dengan cara yang tidak terduga.

Hal ini “seharusnya menjadi kejutan besar bagi pasar. Ini sangat kontras dengan jadwal spin off yang jelas sebelumnya,” kata Willer Chen, analis riset di Forsyth Barr Asia. “Bahkan dengan mempertimbangkan situasi pasar yang relatif lemah, penangguhan ini masih membuat pasar menggaruk-garuk kepala. Dividen tahunan pertama terlihat seperti sebuah kompensasi bagi para pemegang saham. Namun, hal ini mungkin tidak sepenuhnya mengimbangi guncangan mengingat nilai unit cloud yang lebih tinggi.”

Willer Chen, analis riset di Forsyth Barr Asia mengatakan, “Perluasan pembatasan AS baru-baru ini terhadap ekspor chip komputasi canggih telah menciptakan ketidakpastian bagi prospek Cloud Intelligence Group.

Saham Alibaba drop usai memutuskan membatalkan rencana spin off unit bisnis cloud. (Dok: Bloomberg)

Analis Bloomberg Intelligence mengatakan, lewat pembayaran dividen perdana Alibaba sebesar US$2,5 miliar, yang menghasilkan imbal hasil tersirat sebesar 1,1%, berdasarkan kapitalisasi pasar 15 November, mungkin tidak cukup untuk mengimbangi overhang dari pertumbuhan pendapatan cloud pasca Alibaba menangguhkan rencana spin off.

Pasalnya pembatalan dapat menghambat kemampuan untuk menarik klien baru. “Belum jelas apakah Alibaba juga berencana untuk menanamkan kebijakan dividen untuk berkomitmen pada distribusi pendapatan yang berulang kepada para pemegang saham,” kata analis BI, Catherine Lim dan Tiffany Tam.

Jack Ma, pendiri Alibaba, juga dilaporkan kehilangan nilai aset dari kepemilikan saham di Alibaba sekitar Rp10,65 triliun. Penyusutan harga yang terbesar dalam beberapa waktu terakhir, terdorong oleh aksi jual saham oleh investor. Ma telah berencana menjual sahamnya minggu depan.

Perbandingan nilai pasar Alibaba dan Tencent.

Baca Juga: Nilai Alibaba Susut, Kini Seperuhnya dari Tencent

Pada Jumat sore, pasar merespon dengan penurunan harga saham perusahaan karena unit cloud bernilai US$11 miliar batal di-spin off. Kekayaan bersih Ma merosot menjadi US$29,2 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, sementara Chairman Joseph Tsai mengalami kerugian sekitar US$261 juta. 

Ma, yang sama sekali tidak terlibat dalam perusahaan sejak 2020, telah mengatakan akan menjual 10 juta saham senilai US$870 juta pada 21 November, berdasarkan pengajuan Kamis.  JC Properties Ltd. dan JSP Investment Ltd., dua perusahaan yang dimiliki oleh Ma, masing-masing akan menjual 5 juta saham, menurut pengajuan tersebut.

Ma telah menjual saham dalam beberapa tahun terakhir dan kepemilikan saham di bisnis Alibaba telah turun di bawah 5%. 

Alibaba Kalah dari Douyin

Alibaba dan saingan tradisionalnya, JD.com Inc, mencatatkan hasil buruk pada harbolnas atau Singles' Day. Kedua psemimpin e-commerce kembar di China ini kemungkinan hanya berhasil mencapai pertumbuhan persentase satu digit selama festival belanja tahunan mereka, dikalahkan oleh saingan media sosial yang lebih kecil namun lebih inovatif seperti Douyin dan Kuaishou Technology. 

Dengan latar belakang tersebut, beberapa perusahaan telah berhasil menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada yang dikhawatirkan. Pemimpin media sosial Tencent, yang telah berinvestasi besar-besaran di video, dan JD melaporkan hasil yang lebih baik dari yang diproyeksikan pada hari Rabu.

Alibaba khususnya telah mengambil langkah-langkah agresif untuk meningkatkan bisnis e-commerce-nya. Taobao dan Tmall telah berfokus pada pembuatan konten untuk menangkal persaingan dari platform media sosial. Perusahaan juga meluncurkan alat bertenaga AI untuk para pedagang. Kebijakan PHK juga dilakukan yang berdampak pada puluhan ribu staf dalam beberapa kuartal terakhir. Hal yang jelas dimaksudnya untuk mengurangi pengeluaran.

- Dengan asistensi  Venus Feng dan Jane Zhang.

(bbn)

No more pages