Call Jack adalah aplikasi ride hailing lokal asal Yogyakarta. Sama seperti Gojek dan Grab, dengan dua opsi layanan Call Jack dan O'Jack. Perusahaan beroperasi selama lima tahun, namun Call Jack terpaksa harus bangkrut karena kalah bersaing dengan GoJek dan Grab.
3. LadyJek
Aplikasi LadyJek yang identik dengan warna pink ini adalah salah satu ojek online pertama yang memiliki pengemudi seluruhnya wanita dan sempat sukses, tetapi pada akhirnya harus bangkrut karena kekurangan dana.
4. OjekArgo
OjekArgo berbeda dengan aplikasi ride-hailing yang lain karena pelanggannya hanya perlu menginstal aplikasi OjekArgo tanpa mendaftarkan diri, atau membuat akun di aplikasi tersebut. OjekArgo diketahui sudah tidak aktif sejak 2017.
5. Blujek
Sebelum bangkrut, Blujek adalah saingan terbesar Grab dan Gojek. Desas-desus mengatakan bahwa ojek berwarna biru ini mengalami kerugian dalam perselisihan tarif antara penyedia layanan ojek online, yang menyebabkan mereka berhenti beroperasi sampai waktu yang tidak ditentukan.
6. Topjek
Saat pertama kali dirilis, TopJek menawarkan tarif murah tanpa promosi. Fitur chatroom menjadi keunggulan dan tidak ada di aplikasi Grab dan Gojek. Selain itu, mereka membatasi pengemudi dengan seleksi ketat hingga 10.000 pengemudi. Namun, Topjek tidak bertahan lama dan akhirnya bangkrut.
7. Ojekkoe
Ojekkoe diketahui sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi dan pada akhirnya tidak aktif. Padahal Ojekkoe menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya yaitu Katon Muchtar. Aplikasi Ojekkoe memiliki layanan yang hanya memungut biaya minim Rp2.500 per hari untuk mengantar para penumpang.
(ros/wep)