Arifin memastikan pemerintah akan segera meneken perpanjangan IUPK PTFI untuk masa berlaku hingga 2061, sejalan dengan Pertemuan Presiden Joko Widodo CEO Freeport McMoRan Inc. Richard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat awal pekan ini.
Dalam pertemuan itu, Jokowi pun mengonfirmasi perpanjangan IUPK bukan tak lain juga mengharuskannnya untuk membangun smelter selain di Manyar, Gresik, Jawa Timur, melainkan juga di Papua.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas sebelumnya mengonfirmasi kabar bahwa pemerintah meminta perusahaan membangun satu proyek smelter baru di Papua, sebagai syarat perpanjangan IUPK setelah 2041.
"Kami diskusi terus sama pemerintah. Kalau terpetakan [lokasi smelter barunya] sudah, tetapi masih dibicarakan terus sama pemerintah," ujar Tony kepada Bloomberg Technoz, medio September.
Sayangnya, sampai dengan saat ini pemerintah belum memberikan kepastian tentang perpanjangan IUPK yang dijanjikan tersebut. Selama belum ada kepastian, Tony menegaskan Freeport tidak akan mengambil langkah investasi apapun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini total produksi konsentrat tembaga Freeport mencapai 3 juta ton per tahun, di mana 1,7 juta ton di antaranya akan disalurkan untuk smelter baru di Gresik yang progres pembangunannya telah mencapai 78% per Agustus.
Sementara itu, sebanyak 1,3 juta ton lainnya didistribusikan untuk smelter eksisting, yang baru saja ditingkatkan kapasitas produksinya dari 800.000 ton per tahun menjadi 1,3 juta ton per tahun.
(ibn/wdh)