Penurunan minyak ke pasar bearish juga telah memicu kekhawatiran tentang resesi karena kenaikan bunga yang lebih tinggi menekan pengeluaran rumah tangga.
Para investor juga mengantisipasi pemotongan 100 basis poin oleh bank sentral AS, the Federal Reserve tahun depan.
Untuk saat ini, pasar berfokus pada kemungkinan penurunan bunga acuan ketimbang ekonomi yang lebih lemah.
Yield obligasi Jerman tenor 10 tahun telah turun hampir 20 basis poin minggu ini menjadi sekitar 2,52% dan Indeks Stoxx 600 mendekati level tertinggi dalam sebulan.
Meski demikian, pembuat kebijakan telah berulang kali mengatakan terlalu dini untuk mulai berpikir tentang pelonggaran kebijakan moneter dan berencana untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Tetapi karena bukti menunjukkan bahwa kenaikan bunga acuan yang agresif mulai berdampak pada ekonomi, pasar terbukti sulit untuk diyakinkan.
Para pembuat kebijakan di ECB telah mulai membahas kemungkinan waktu pemotongan suku bunga yang, meskipun diskusi itu bahkan telah menimbulkan beberapa penolakan.
Gubernur bank sentral Yunani Yannis Stournaras mengatakan bahwa para pejabat dapat mempertimbangkan pelonggaran pada paruh kedua tahun 2024, meskipun rekannya dari Jerman, Joachim Nagel, dengan keras menolak prospek tersebut.
"Saya tidak suka diskusi yang sedang berlangsung tentang kapan akan menjadi titik menurunkan suku bunga," kata Nagel pekan lalu.
"Diskusi ini tidak membantu, ini terlalu dini." Nagel dijadwalkan untuk berbicara di publik pada Sabtu.
Sementara itu, Lagarde mengatakan pekan lalu bahwa pemotongan bunga tidak akan terjadi "dalam beberapa kuartal berikutnya.”
(bbn)