Dengan berbagai sentimen yang ada, emiten yang bergerak dalam sektor komoditas metal mining juga akan mendapati sentimen positif, ini daftarnya:
1. PT Indika Energy Tbk (INDY)
INDY terus aktif ekspansi dalam diversifikasi portofolio bisnisnya, kini segmen kendaraan listrik jadi salah satu fokus Indika Energy. Pada November 2022 INDY berhasil meluncurkan produk motor listrik perdananya bernama Alva One.
Alva One, diluncurkan oleh PT Ilectra Motor Group (IMG), entitas dari grup INDY. IMG menargetkan produksi sebanyak 100 ribu unit per tahun.
Pada strategi sebelumnya, INDY lewat anak usaha, PT Indika Energy Infrastructure, telah mendirikan perusahaan bernama PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). Penyertaan saham INDY dalam SMI merupakan langkah lanjutan untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik di Indonesia.
2. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
TOBA saat ini tengah bekerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membentuk Joint Venture khusus pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, dengan merek Electrum.
Berdasarkan data terkini, Electrum telah mencatatkan 4 juta kilometer jarak tempuh perjalanan kendaraan listrik. Pencapaian ini melewati target Perseroan sebelumnya 1 juta kilometer sampai dengan Desember 2022. Adapun, TOBA dan GOTO memiliki target penjualan 500 ribu kendaraan listrik pada 2025.
Pada November 2022, Electrum menandatangani kerja sama dengan Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), anak usaha PT Pertamina (Persero). Keduanya akan berkolaborasi terkait infrastruktur baterai seperti pengembangan teknologi, manufaktur, hingga komersialisasi.
Sebelumnya, langkah ekspansi Electrum bekerja sama dengan anak usaha Pertamina lainnya yaitu Pertamina Patra Niaga untuk uji coba kendaraan listrik di Jakarta bersama Gogoro dan Gesits.
3. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)
NFCX, anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melanjutkan ekspansi bisnis pada kendaraan listrik dengan membentuk Joint Venture bersama SiCepat. Keduanya mendirikan PT Volta Indonesia, yang berfokus mengembangkan produk motor listrik, dengan merek Volta.
Pada Januari 2023, Volta berkolaborasi dengan Bank DKI dalam sosialisasi penggunaan kendaraan listrik melalui pembiayaan kredit ringan kepemilikan motor listrik dan berbagai inisiatif lainnya.
Sampai dengan saat ini, Volta telah resmi meluncurkan berbagai jenis motor listrik diantaranya; 401, Virgo dan Mandala. Volta juga telah membangun layanan Stasiun Ganti Baterai (SGB) yang tercatat mencapai lebih dari 200 titik di pulau Jawa dan Bali.
Sebelumnya Volta juga telah bekerja sama dengan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring), entitas usaha PT PLN (Persero) dalam kerja sama perencanaan, studi, dan pengembangan ekosistem motor listrik.
4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)
SLIS merupakan emiten yang berfokus pada produksi kendaraan listrik. Hingga saat ini, SLIS telah merilis berbagai seri kendaraan listrik, seperti e-Moped, e-Bike, e-Motor, Special Purpose Vehicle (SPV), dan Personal Mobility Devices (PMD). SLIS memperluas area pemasarannya dengan meningkatkan jaringan distribusi, lewat kemitraan dengan 400 distributor yang tersebar di Indonesia.
SLIS menargetkan penggunaan komponen untuk mengimplementasikan IoT (Internet of Things) dengan GPS, mode otomatis, dan papan kontrol untuk memantau kinerja kendaraan.
Dalam jangka panjang, SLIS ingin mengakuisisi perusahaan skala kecil untuk mendukung peningkatan nilai perusahaan. Perseroan juga berinvestasi dalam lini manufaktur paket baterai untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
5. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
WIKA melalui anak usahanya, PT WIKA Industri dan Konstruksi (WIKON) mempunyai saham mayoritas pada produsen motor listrik Gesits, PT Gesits Technologies Indo (GTI). Gesits diketahui menguasai lebih dari 25% pangsa pasar motor listrik di Indonesia.
6. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR)
BNBR terus menggencarkan ekspansi bisnis kendaraan listriknya. Salah satu langkah yang ditempuh adalah membentuk dan implementasi fasilitas Research and Development di bidang elektrifikasi. Tahun lalu BNBR melangsungkan spin off anak perusahaan, yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas, dengan spesialisasi bidang elektrifikasi.
Terdapat 30 unit bus listrik dari terbitan VKTR yang telah beroperasi di Jakarta, sebagai bagian dari TransJakarta. Visi VKTR adalah mempercepat adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, dan membangun rantai pasok baterai dengan prinsip kepatuhan terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG) guidelines.
Dilansir dari website Perseroan, VKTR telah memiliki berbagai produk bisnis, bus listrik, motor listrik, stasiun pengisian kendaraan listrik, dan komponen telematics dan smart fleet management. Dengan fasilitas manufaktur yang dirancang dengan teknologi canggih bersama sistem yang terintegrasi.
(wep)