Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah analis pasar saham memproyeksikan tren permintaan kendaraan listrik pada masa mendatang akan tumbuh. Hal ini memberi ‘angin segar’ bagi emiten industri yang terkait akan hal tersebut, mulai dari pertambangan nikel dan turunannya, baterai sampai dengan kendaraan listrik.

Menurut Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas, perkiraan ini didasarkan atas keseriusan pemerintah dalam penyusunan rencana pemberian subsidi bagi kendaraan listrik.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menambahkan, sejumlah kebijakan mendorong penggunaan kendaraan listrik masih belum final. Namun skema awal sudah disampaikan, mulai dari subsidi Rp 7 juta untuk motor listrik dan pengurangan pajak untuk mobil listrik.

“[Kebijakan subsidi] menurut saya langkah yang positif untuk pemerintah, terutama akan meningkatkan animo pasar yang mau pindah dari kendaraan konvensional berbasis fosil ke EV,” ucap Rizkia dalam Insight Market, sebagaimana dikutip Sabtu (25/2/2023).

Sejumlah langkah taktis telah dijalankan, seperti Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang optimis 300.000 sepeda motor listrik akan beroperasi di Indonesia pada 2023. Tercermin juga melalui program penggunaan kendaraan bermotor berbasis listrik sebagai kendaraan dinas operasional maupun perorangan untuk instansi pemerintah pusat maupun daerah yang tercatat dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022.